INFODIKDAS--Wacana pelaksanaan USBN Jenjang SD dengan delapan mata pelajaran sempat menjadi pro-kontra, ditegaskan oleh Kemendikbud belum dapat dilaksanakan tahun ini. Artinya, USBN SD hanya 3 mapel saja (Baca beritanya : Kemendikbud Pastikan USBN SD Hanya 3 Mata Pelajaran saja).
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan juga, akan ada perubahan pada soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di SD/SMP/SMA sederajat.
Bentuk soal pada USBN tersebut akan berupa pilihan ganda dan isian pendek.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno menjelaskan, Kemendikbud akan menyisipkan 25 persen soal sebagai penanda standar nasional. Adapun 75 persen lainnya dibuat oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) setempat.
"Ini tidak sekadar mencari jawaban yang pendek, tapi mengajarkan siswa untuk menerangkan, menjelaskan, dan berargumentasi," kata Totok, Senin (8/1).
Baca juga : Inilah Surat Resmi BKN Terbaru Tentang Usul Kenaikan Pangkat PNS Tahun 2018
Dia menjelaskan, jenis soal isian pendek tersebut dirancang agar siswa mampu berpikir lebih ilmiah dan kontekstual. Siswa tidak mengerjakan soal secara spekulatif seperti pada bentuk soal pilihan ganda. "Tapi ini bukan sekadar penilaian. Dalam USBN bentuk soal harus lebih variatif tidak hanya pilihan ganda," kata Totok. (ROL, 8/1)
Sebagai pendidik maupun orangtua siswa, bagaimana tanggapan anda dengan wacana bentuk soal USBN Pilihan Ganda dan Isian Singkat?
![]() |
Bentuk Soal USBN |