BONE--Warga Desa Sadar, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyebut Kepala SDN 169 Sadar, Hamsinah, jarang masuk ke sekolah. Warga mengungkap itu setelah Hamsinah memecat guru honorer Hervina (34) karena mem-posting gaji Rp 700 ribu.
"Ada pengawasnya, nggak sewenang-wenang juga kepala sekolah itu tidak hadir, karena itu dipantau oleh pengawas, diverifikasi pegawai dinas langsung," ujar Kepala Dinas Pendidikan Bone Andi Syamsiar Halid dikutip dari detikcom, Selasa (16/2/2021).
Syamsiar mengungkapkan laporan warga soal Hamsinah yang jarang masuk ke sekolah bisa saja karena warga melihat proses pembelajaran yang berlangsung secara daring atau luring selama masa pandemi.
"Pandemi ini jarang orang masuk sekolah, paling 2 kali atau 3 kali seminggu, baru dipantau semua. Karena kita daring dan luring," katanya.
Namun, jika benar Hamsinah jarang masuk ke sekolah seperti laporan warga Desa Sadar, Syamsiar menyebut pihak pengawas sekolah pasti akan melapor ke Disdik.
"Pasti pengawas (melaporkan) dan banyaknya guru-guru di sana nggak mungkin loh, gurunya bukan satu saja, ada honorernya 5 kan, 6, ada juga pegawai negeri," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Sadar mengirim petisi kepada DPRD Bone menuntut agar Hamsinah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala SDN 169 Sadar. Hamsinah dinilai tidak dapat berbaur dengan warga dan jarang masuk ke sekolah.
"Kami menuntut, tidak setuju lagi dengan kepemimpinan Kepala Sekolah SD 169 Sadar, dengan alasan jarang hadir di Sekolah dan tidak bisa lagi bersinergi dengan masyarakat setempat," ujar perwakilan warga Desa Sadar di DPRD Bone, Abdul Rakib, Senin (15/2)
![]() |
ILUSTRASI |